Senin, 30 Mei 2011

Investment for Housewives Bagian ke-2 dari beberapa tulisan

Cash Flow...Cash Flow...Cash Flow
Maksimalkan Cash Flow keluarga yuk.....
Tanggapan dan kritikan yang masuk pada tulisan saya benar-benar membuat semangat menulis menjadi menyala nyala…wow terimakasih kawan-kawan. Ini saatnya belajar lagi, sambil ngeteh sore-sore tentunya lebih relaks dan nikmat kan. Kapan lagi kita bisa belajar sambil ngeteh dan makan snack sore sementara anak-anak masih asik dengan kursus dan hal lain?
Sampai mana ya? Oh, iya manajemen kas…yuhuu…ini topik yang cukup seru deh! Kas berada dalam urutan pertama daftar asset. Pentingkah? Wow…pastinya penting sekali, kalau tidak, pasti nggak ada dalam urutan pertama, ya kan.
Kas dalam rumah tangga dihasilkan dari penerimaan atas gaji atau pendapatan sewa atau pendapatan lain-lain. Gaji diperoleh dari penghasilan nafkah, bisa suami atau istri yang bekerja sebagai karyawan. Pendapatan sewa merupakan pendapatan yang diperoleh oleh keluarga karena menyewakan rumah, kebun dll. Sedangkan pendapatan lain-lain yaitu misalnya apabila anda putus arisan, dapat warisan, sumbangan dari teman dan lain-lain deh pokoknya yang sifatnya tidak terduga dan tidak terukur jumlahnya. Nah, kalau seandainya Ibu rumah tangga tersebut telah mengembangkan bakat bisnisnya sehingga ada tambahan pendapatan lain yang jumlahnya cukup besar dari bisnis tersebut, maka statusnya sudah berubah tentunya bukan Ibu rumah tangga biasa kan? Ok, yang ini kita bahas lain kali saja kalau ada kesempatan. Temanya bisa saja Meningkatkan dan Melindungi bisnis anda supaya tidak miskin ketika bangkrut….haaa…panjaaaannngg sekali dan mengerikan.
Ok, back for good….hmm…lagunya wet wet wet tuh.  Nah manajemen kas itu sebenarnya sudah banyak dipraktekkan oleh Ibu-ibu rumah tangga dengan mencatat pemasukan dan pengeluaran. Tapi jangan lupa tambahkan dengan jumlah tabungan dan simpanan lain setara kas….setara kas artinya dapat diuangkan dengan cepat. Gitu saja, gak usah bertele-tele dengan kaidah akuntansi karena hmmm….saya juga tidak terlalu paham secara detil dan di sini kita melakukan manajemen rumah tangga yang pelaku dan pengawasnya adalah anda sendiri. Just make it as simple as possible karene kerjaan seorang housewife sudah banyak dan menyita seluruh energi dan emosi, kalau bisa semuanya simple dan hmmm…Say, nggak pinginkah kamu ke salon atau spa sesekali, trus melakukan hobbymu yang lama nggak tersentuh atau having fun dengan anak-anak? Ummm….tentu saja pingin tapi itu tadi kita hidup dengan bujet yang ketat dan tampaknya semua barang harganya naik terus akhir-akhir ini. Yah…ayolah kita fokus pada hal yang bisa kita kontrol…sementara lupakan dulu hal lain.
Ok, dear….sejumlah inilah yang bisa kita pakai untuk menabung dan membiayai aktifitas ekstra lainnya. Lakukan seperti ini….Kas Masuk-Kas Keluar=Jumlah yang siap disisihkan (disebut juga kas bersih/nett cash). Gampang kan? Apa…..masih tersisa jumlah yang sedikit? Oke mari kita maksimalkan asset kita. Orang-orang yang bijak memaksimalkan asset mereka sehingga mereka dapat memiliki kualitas hidup yang baik. Coba kita petakan kepemilikan asset kita. Sebidang tanah kosong di dekat komplek perumahan, Satu rumah warisan ….wow…kita cukup kaya bukan?
pekarangan kosong, bisa kita sewakan untuk garasi mobil atau tempat parkir bank ataupun pertokoan di sekitarnya kan? Pastinya akan ada tambahan kas bersih dari hasil sewa tersebut. Itu adalah salah satu contoh operasionalisasi asset.
Apa? Bagaimana kalau tidak punya asset yang bisa dioperasionalkan…well, honey…pilihan yang ada cuma ada dua untuk mendapatkan tambahan kas bersih. Yang pertama adalah memaksimalkan asset dan yang kedua adalah mencari tambahan penghasilan. Rasanya cuma itu saja pilihan yang ada.
Mengenai cara menambah penghasilan, usahakan tidak menambah modal atau pakai modal sekecil-kecilnya karena fokus utama adalah memaksimalkan asset sehingga kita bisa pakai asset kita yang ada Hon, misalnya Papah ada mobil buat ke kantor dan mobil ini cuma buat berangkat dan pulang kantor saja, berarti asset ini kurang maksimal, selama jam kantor bisa saja kita sewakan mobil ini kan? Pokoknya optimis deh jalan selalu ada asal ada niatnya.
Ok, Say…saatnya jemput anak-anak dari les….aku atau kamu yang njemput? Papah aja deh, tolong sekalian mampir beli telur trus itu jaket  sama susu untuk Jesi dibawa sekalian kasian kan sudah malam dingin sekali, terus…bla…bla..bla…..Hati-hati ya Pah! Hmmm….that’s my wife…gak pernah kekurangan bahan omongan….hehehe.

Palangka Raya 30 Mei 2011

Jumat, 27 Mei 2011

Investasi for Housewives--ASSET (bagian 1 dari beberapa tulisan)

Selamat Pagi,
Beberapa waktu yang lalu salah satu adik saya mendesak saya menulis buku mengenai investasi. Upsss.....buku investasi????? Wkwkwkw.....sudah banyak tuh dipasaran. Saran hanya masuk kotak ide. Setelah lewat 3 bulan kemudian....pada saat saya sedang berada di perjalanan muncul kembali ide tersebut dan sekaligus sudut pandangnya.

Hmmm....menurut saya buku investasi sudah berjibun di pasaran. Dan diperlukan satu sudut pandang yang baru supaya orang mau membacanya dan dipraktekkan. Ya, apalah artinya baca berbagai macam buku investasi dan tidak dipraktekkan? Buang-buang duit dan kita ikut berkontribusi pada kerusakan hutan....heheh...kertas kan bahannya dari pohon ya....whatever....yang jelas kata orang Jawa....muspra...mubazir...

Nah....setelah dimatangkan ternyata idenya adalah membuat tulisan mengenai investasi dengan sudut pandang seorang Ibu rumah tangga. Nah, tahu sendiri kan ibu rumah tangga itu nggak kerja tapi kerjaannya banyak. Bayangin pagi-pagi sudah bangun, nyiapin sarapan suami dan anak-anak....nganter sekolah anak, trus bersih berish rumah dan cuci pakaian....belanja ke pasar...masak makan siang...jemput anak lagi sekalian shoping yeee......pulang....ngantar les....siapin snack sore....pergi arisan di tempat Bu RT....trus gitu sampai mau tidur malam aja digangguin suami....hehehe.....

Yang lebih stressfull lagi nih....harus mengelola keuangan keluarga....kliyeng po ra nek ngono hayooo...sorry balik ke selera asal....bahasa Jawa heheheh.....maksudnya kalimat itu kira-kira...apa nggak pusing kepala hayooo.....gitu deh. Gaji suami harus dikelola supaya habissss....halahhh....kok habis sih????
Lha tapi biasanya gitu sih....habis atau minus.....Gubrakkk!

Well, listen Honey!.....sekarang tantangan untuk menjadi manajer keuangan yang baik adalah mengelola sisi aktifa dan pasifa dari neraca keuangan keluarga dan melakukan semuanya itu untuk memastikan kesejahteraan stockholder atau dalam hal ini keluarga.

Oke Ibu-ibu.....Aktifa bisa juga disebut asset. Dalam neraca ini ada di sisi sebelah kiri....tapi kalau bingung gak usah pake kiri kanan deh karena saya yakin masih ada yang suka bingung mana tangan kanan atau mana tangan kirinya.....hehehe.....ok sebut saja asset. Apakah asset itu?

Asset secara umum bisa disebut sebagai kekayaan keluarga. Asset lancar dan asset tetap. Asset lancar adalah aset yang mudah dijual dengan cepat atau dijadikan uang dengan cepat termasuk di dalamnya adalah uang tunai, tabungan di bank, deposito, logam mulia, dan surat berharga lain seperti misalnya saham dan juga polis asuransi yang memiliki nilai tunai (jenis unit link).

Yang kedua adalah Asset tetap atau asset yang bila diuangkan atau dijual biasanya tidak cepat laku dan bisa agak lama contohnya bangunan gedung, rumah, villa atau tanah. Dalam tujuannya sebagai investasi jangka panjang, logam mulia (emas) dan polis asuransi bisa dikategorikan pada asset tetap juga. Itu menurut saya lho....artinya saya tidak mengikuti kaidah-kaidah akuntansi standar dalam pengelompokan ini.

Tujuannya adalah memberikan gambaran bahwa asset tetap adalah memiliki sifat investasi jangka panjang dan asset lancar adalah memiliki sifat investasi jangka pendek. Good girl! sudah mendapat gambaran?....Belum???? yah.....maklum biasanya cuma mencatat pemasukan dan pengeluaran kan?
Nah dengan mengidentifikasi asset anda bisa lebih bersyukur dan tidak cemberut terus kalo gaji suami kena potongan....hahahah....karena sebenarnya anda akan tahu bahwa anda dan keluarga lebih kaya dari yang anda bayangkan sendiri. Dengan begitu anda akan lebih bersyukur dan lebih ringan hati....Amiiinnn!!

Coba bayangkan anda memiliki sebidang tanah pekarangan....berapa nilainya? Rumah yang anda tempati ini, berapa nilainya trus perhiasan yang dibelikan dengan penuh kasih sayang oleh suami tercinta berapa nilainya sekarang. Belum puas? Lihat uang pertanggungan asuransi yang dimiliki suami anda 200 juta?....500 juta???? atau lebih. Mobil anda berapa nilainya sekarang? Nah jumlahkan semua itu...eh kalau anda bisa menghitung coba juga tambahkan berapa meter kubik tanaman pohon jati atau sengon di tanah pekarangan anda...itu duit juga lho...juga kalau anda punya sapi atau ternak yang lain....
Nah cukup kan alasan untuk menjadi orang kaya??? Marilah kita bersyukur...

Apa, Say??? Cuma punya uang tunai sedikit? Well....itu masalah lain tapi apakah cukup buat belanja dan kebutuhan harian?....syukurlah kalau begitu mari kita tidur dan kita pikirkan pemecahan masalah manajemen Cash Flow untuk hari yang lain. Ok seperti serial anak-anak teletubies...mari...berpelukan!

And there lay on the bed Husband and Wife....sleep peacefully. The problem for today is settled in their room and who knows what tomorrow would bring????


Banjarbaru Akhir Mei 2011