Kamis, 09 Juni 2011

Bagaimana Berinvestasi Bila Bujet Amat Sangat Mepet Sekali

Bagian ke-3 dari beberapa tulisan dalam seri Investment for Housewives

Alkisah, di sebuah surat kabar terpampang judul yang menarik minat untuk membaca, "Ribuan korban penipuan investasi ramai-ramai melapor". Hari gini masih ada yang tertipu investasi????? Benar-benar hebat, dahsyat dan sekaligus bodoh.....sampai ada yang stress dan gila karena duit simpanannya yang dikumpulkan selama bertahun-tahun ludes...amblas...kosong blong !!! Bahkan ada yang pinjam duit untuk diinvestasikan....astagaaaaa!!!!
Memang untuk menjadi kaya harus mengambil risiko, tapi please deh....jangan bodo-bodo amatlah! Dear housewives, saya akan bagi beberapa prinsip utama untuk investasi bagi keluarga yang bujetnya amat sangat mepet sekali. Begini, pertama yang anda pikirkan adalah cari tipe investasi yang punya Opportunity Cost paling tinggi, baru kemudian investasikan ke tempat yang lainnya kalau masih ada sisa anggaran.
Investasi apa yang punya Opportunity Cost paling tinggi? Anda tahu? Jawabannya adalah ASURANSI. Kenapa asuransi? Karena itulah satu-satunya produk investasi yang ketika anda masuk sebagai nasabah, anda selalu dicurigai apakah anda sehat atau tidak, premi diukur dari usia dan jenis kelamin juga serta risiko pekerjaan....damn insurance company!!!! Maafkan kata-kata kotor saya tapi sesungguhnya memang demikian adanya dan mudah-mudahan tulisan ini tidak dibaca anak-anak. Tapi ketika saatnya klaim anda dibayarkan wow...insurance company is damn good babe!!!
Cari yang preminya murah dan memberikan uang pertanggungan yang besar. Semakin anda menunda semakin besar jumlah premi yang harus anda bayar karena faktor usia dan risiko kesehatan. Suatu saat pernah saya buat suatu ilustrasi yang membandingkan antara nasabah asuransi yang masuk di usia 35 dan yang masuk di usia 40 tahun. Hasilnya yang berusia 35 tahun dapat mengumpulkan sekitar 200 juta lebih banyak dari yang berusia 40 tahun pada saat masa pensiunnya. Opportunity Cost yang hilang selama 5 tahun (usia 40-35=5 tahun) adalah 200 juta rupiah atau sekitar 40 juta-an setahunnya. Semua perusahaan asuransi tidak ada yang jelek selama bisa bayar klaim. Inilah yang akan menolong meringankan beban keluarga bila terjadi risiko kehidupan yaitu sakit, cacat tetap atau bahkan meninggal dunia.
Yang kedua belilah emas yang bukan perhiasan tetapi logam mulia (LM). Anda bisa dapatkan dari yang satuan terkecil 1 gram kalau masih ada. Dan lakukan rutin dan catat harganya serta tanggal pembeliannya. Ini adalah prinsip inventory atau gudang...my dear kamu sudah punya gudang emas! Dengan prinsip inventory ini ohhh....kita bisa untung di saat orang lain "merasa" rugi. Kuncinya adalah beli secara rutin!!
Nah...tentunya dengan cara ini kalau bisa kebutuhan primer terutama rumah harus sudah punya. Kalau belum ya tentunya jangan ambil risiko untuk investasi. Investasi hanya untuk yang punya uang berlebih, kalau uangnya mepet...sebaiknya ambil alternatif pertama dulu....proteksilah asset atau bisa lebih miskin lagi.
Yah...namanya juga mepet...strateginya juga terbatas, tapi komitmennya harus lebih besar. Itulah kuncinya.....eh istriku mana tadi???? Wah...hehehe, ngimpi nih....aku kan lagi di luar kota.

Banjarbaru 10 Juni 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar