Sabtu, 04 Desember 2010

KENTUTMU eksistensimu

Sengaja saya pilih judul yang provokatif untuk menarik perhatian pembaca. Di jaman yang semakin riuh oleh komunikator yang begitu getol menarik perhatian massa, maka sesuatu yang tidak provokatif pasti lebih banyak diabaikan. Begitu dahsyatnya provokasi sehingga bisa menggerakkan massa untuk melakukan sesuatu. Itulah yang saya coba ambil menjadi judul ini. Setidaknya supaya anda mau meluangkan waktu sejenak berbagi dengan saya yang kesepian di dunia yang hiruk-pikuk ini melalui tulisan saya.

KENTUT adalah suatu peristiwa dimana anus mengeluarkan suatu gas dari dalam saluran pencernaan. Peristiwa tersebut kadang disertai getaran yang menimbulkan suara disertai bau yang menusuk hidung. Bisa juga hanya bau tanpa suara atau suara keras tapi tak berbau.

Dalam beberapa kebudayaan, kentut di tempat umum atau dalam acara resmi, misalkan makan malam, dianggap tidak sopan dan barbar. Dalam guyonan para ibu-ibu di jawa jaman saya masih kecil dikatakan kalau yang berani kentut denga suara tanpa risih ditutup-tutupi itu berarti tidak perawan....hehehe...jelas terang tidak perawanlah lha wong ibu-ibu kok.

Tapi tahukah anda bahwa di jagat yang semakin riuh rendah ini bahwa kentut adalah symbol eksistensi diri yang genuine, orisinal tidak dibuat-buat dan paling bisa dipercaya? Baiklah akan saya bawa anda pada suatu pengalaman menggelikan yang menjadi latar belakang dari tulisan ini.

Pada suatu ketika dalam sebuah bus AC antara Jakarta dan Bogor ada sekelompok penumpang yang asyik dengan hp-nya masing-masing. Entah chatting, facebook-an atau sekedar baca sms. Memang di jaman sekarang ini suami istri yang sedang nungguin anak kadang-kadang sibuk dengan hp masing-masing sehingga kadang-kadang terlena kalau pasangannya main mata sama orang lain...hehehe....bagi para laki-laki yang suka iseng coba saja kalian coba trik ini untuk ibu-ibu yang suaminya asyik facebook-an pake hp dijamin anda mendapat tanggapan. Masalah itu tanggapan yang berupa senyuman manis atau pelototan atau melengoskan muka itu sih tergantung peruntungan anda sendiri hehehe....

Kembali pada cerita tadi,...dalam kesunyian dimana setiap orang asyik dengan urusannya sendiri-sendiri, tiba-tiba saya merasa pingin kentut. Nah karena saya termasuk makhluk dengan didikan sopan santun yang tinggi(wong jawa gitu loh), maka sebisa mungkin saya keluarkan kentut itu seperti cara ibu-ibu kalau beli panci kriditan....mencicil sedikit demi sedikit sehingga suaranya bisa tersamar dengan suara mesin kendaraan.


Bisa dibayangkan bukan betapa tersiksanya kenikmatan saat itu...uhhh!!! Akhirnya berhasil keluar semua gas-gas buang penuh racun itu dari perut saya. Tapi walaupun suara dapat disembunyikan bau yang dihasilkan dari sisa metabolisme tersebut ternyata tak sanggup ditutupi oleh harumnya parfum kendaraan merk G**** yang digantung di lubang ventilasi AC. Beberapa penumpang yang semula cuek bebek dengan keadaan sekitarnya dan sedang asik bercinta dengan handphone masing-masing mulai terganggu dengan bau kejujuran yang mengusik hati nurani tadi. Bagaikan sebuah pencerahan atau ilham yang datang menerangi dengan tiba-tiba membuat para penumpang tersadar dari dunia maya terseret kembali ke alam nyata.

Kenyataan yang sebenarnya sering terlupakan karena khayal yang ditawarkan oleh jaringan pertemanan maya, dimana orang hanya terlihat baiknya saja tanpa kita bisa tahu bahwa yang bersangkutan itu sebenarnya hanyalah sejenis penipu yang mungkin sedang mengincar orang-orang yang lena. Atau dimana status yang dipasang adalah hasil copy paste dari situs lain.

Wahai....betapa seketika itu juga saya merasa malu, tapi di samping itu juga saya merasakan bahwa kentut tadi benar-benar mampu menarik perhatian orang-orang yang sedang terbius alam maya. Bayangkan jika saat itu saya dengan tersipu-sipu mengaku bahwa saya yang mengeluarkan bau tersebut, tentunya saya akan mendapatkan kembali eksistensi saya yang dilupakan oleh orang-orang itu....tentu saja hal itu......TIDAK SAYA LAKUKAN!! Lah bagaimanapun juga saya ini terlanjur dididik sebagai orang sopan sesuai adat Jawa dan juga sedikit hipokrit hehehe....


4/12/2010
Banjarbaru, Kalsel Indonesia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar